Aku Diperawani Dan Dihamili - CERITA DEWASA

Post Top Ad

Friday, November 30, 2018

Aku Diperawani Dan Dihamili


Seorang gadis SMA yang cantik dan berprestasi harus mengalami nasib yang malang, Intan yang namanya, dia diperkosa,diperwani dan dihamili oleh penjaga warnet yang sudah lama mendambakan Intan. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

Panggil saja aku poker Intan usiaku 16 tahun aku masih kelas 2 SMA. Aku memiliki tubuh yang kecil mungil namun terlihat seksi dengan payudaraku yang mulai tumbuh membesar. Kulitku putih rambutku panjang orang bilang aku cabe-cabean. Aku anak pertama dari 2 bersaudara, orangtuaku memilki usaha kelontong.

Usaha orangtuaku sangat sukses hingga dapat menyekolahkan aku di sekolah swasta yang terkenal. Aku termasuk siswa yang berpretasi di sekolah. Tidak sia-sia orangtuaku menyekolahkan aku disini karena aku rajin belajar selalu menyelesaikan tugas-tugas dengan sangat baik.

Orangtuaku juga bangga denganku apa saja yang aku minta pasti dipenuhinya. Apalagi aku anak yang penurut dengan orangtua, tidak pernah membangkang. Kalau berangkat sekolah aku selalu diantar jemput oleh bapakku. Karena lingkungan sekolahku tidak bagus untuk bergaul karena jaman sekarang seks bebas sudah merajalela.

Maka dari itu orangtuaku super ketat mengawasiku, sebisa mungkin orangtuaku ikut serta dalam hidupku. Mereka tidak mau aku terjerumus dalam prgaulan yang salah. Karena sebagian besar kakak kelasku keluar dari sekolah karena hamil duluan. Semoga itu tidak menjadi pengalaman buruk bagiku. Berpacaran dengan teman sekolahpun aku takut.

Jadi aku memang tidak berpacar-pacaran dengan teman teman pria. Padahal banyak banget yang naksir sama kecantikanku, tapi aku terus menjaga diriku dengan sebaik mungkin. Aku tidak ingin mengecewakan orangtuaku yang sudah memberikan apa saja yang aku mau dan membesarkan aku hingga seperti ini.

Namun nasib berkata lain, waktu itu kejadian jumat sore pengalaman yang membuat aku terpuruk hingga saat ini. Aku diperkosa oleh penjaga warnet yang ada disebelah sekolahku. Awalnya aku dan teman-teman sering menegerjakan tugas di luar. Aku biasanya di warnet langganan aku samping sekolah.

Biasanya disitu karena dekat dengan sekolah, pulang sekolah mampir ke warnet buat menyelesaikan tugas-tugas. Penajaga warnet itu namanya Asep dia pemuda yang mungkin sudah berumuran 29 tahun. Setiap pulang sekolah aku selalu mampir warnet untuk mencari referensi dengan temanku.

Karena hotspot sekolah dimatikan jika jam pembelajaran usai takut siswa menyalahgunakan internet. Di samping warnet juga ada yang jual jus buah es kelapa muda dan cemilan untuk nongkrong. Kadang kalau warnet penuh aku juga menunggu di warung itu. Aku selalu mengabari bapak jika pulang telat jadi jemputnya agak sorean.

Ketika aku masuk di warnet selalu saja mas Asep itu melihatku. Aku kadang merasa tidak nyaman jika dilihatin terus menerus. Matanya tajem dan sukanya senyum-senyum sendiri sambil terus memandangiku. Pernah juga menggoda aku dengan kata-kata menjijikan,

“ eh Intan kamu kok sexy banget sih, mau gak jadi pacarku.., ”

“ apaan sih mas..nggak banget dehhhh…., ”

Aku selalu cuekin perkataan mas Asep yang ngelantur itu. Aku juga tidak pernah datang ke warnet sendirian pasti aku bersama-sama temanku. Rasa takut itu pasti ada karena warnet penuh dengan cowok-cowok yang ngegame dll. Pernah aku datang sendirian mas Asep kesempatan menggodaku terus. Hingga aku risih dan meninggalkan warnet,

“ eh neng..tu rambut kamu ada apanya ya..?, ”

“ apa sih mas.., ”

“ ulet bulu tuh sini aku ambilin.., ”

“ apaan sih awas ya kurang ajar…, ”

Dia nekat memegang rambutku aku bergegas lari untuk pulang. Aku pun lupa untuk membayar biaya aku ngenet disitu. Suatu hari pulang sekolah aku mendapat tugas mencari artikel banyak banget, warnet juga ramai. Aku harus menunggu yang kosong, akhirnya setelah satu jam menunggu ada bilik yang kosong di sudut warnet.

Aku masuk dan bergegas mencari tugas itu, aku juga sudah ngabarin bapak kalau pulangnya masih lama. Aku lama sekali mencari – cari artikel aku pengen semua tugasku selesai hari ini. Udah dua jam aku mengerjakan tugas itu belum juga kelar. Di luar hujan sangat lebat aku melanjutkan mencari tugas. Sampai aku tidak tahu bahwa hanya ada aku saja di warnet itu.

Setelah aku sadar aku melihat kanan kiriku udah tidak ada orang sama sekali. Pintu warnet pun sudah tertutup rapat warnet gelap sekali. Aku semakin takut aku menyesal mengerjakan tugas tanpa mengenal waktu. Aku berniat untuk menyudahi mencari tugas karena takut mas Asep genit sama aku. Aku berjalan mendekati meja mas Asep, belum sampai di meja aku ditarik masuk ke bilik kembali.

Aku terkejut karena ternyata yang menarik tangannku itu mas Asep. Aku ingin berteriak namun mulutku dibungkam dengan tangannya. Badanku di dorong hingga terbentur bilik sakit banget. Seragam aku yang serba mini membuat mas Asep terlihat nafsu melihatku. Aku takut dia pasti ingin memperkosa aku. Dia melihat rokku yang membuka terlihat payudaraku yang mulus itu.

Wajah mas Asep yang penuh gairah itu mendekatiku. Dia mencium bibirku namun aku menolak kepalaku menoleh ke samping. Dia menampar pipiku keras,

“ plakkkkk…., ”

Aku menangis keras dia semakin membungkam bibirku, sakit sekali tamparan itu. ingin berteriak minta tolong namun apa daya udah tidak ada seorangpun yang tau. Bibirku diciumi dengan penuh nafsu dan sangat kasar. Aku selalu menolak dan sering tanpa merespon ciumannya. Bibirku dipaksa mengulum bibirnya aku menggerakan bibirku perlahan.

Aku menangis meneteskan air mata. Dia semakin tidak peduli dengan ku yang ada di dalam fikirannya hanya ingin menyetubuhi ku. Seragamku putih dibuka kancingnya dengan pelahan, dari atas hingga ke bawah. Aku sudah tidak menggunakan baju hanya bra merah yang menutupi payudaraku,

“ ttoooloong mas jangan lakukan mas..tolongg…, ” sambil menangis tersedu aku memohon kepada mas Asep.

Semua itu tidak membuatnya mundur dia menciumi payudaraku dengan penuh kegairahan. Braku terlepas, payudara montok yang lagi merekah itu diremas-remas. Tangannya kasar banget remasan itu terasa sakit dan nikmat,

“ aaakkkkhhh mas…akkkhhh….sudah mas…akkkhh….., ”

Dia meremas payudaraku bibirnya mengulum putting susuku. Tangannya memutar-mutar putting susuku nikmat banget. Aku udah tidak bisa menolak lagi karena aku lemas dibuatnya. Mungkin aku sudah terbawa suasana dan tubuhku dikuasai oleh nafsu sex,

“ aaahhh…mas….aaahhhh….mas jangaaaan…ahhhh…., ”

Kedua payudaraku dimainkan dengan tangannya yang sudah lihay. Meremas-remas bibirnya juga bekerja dengan manis mengulum putingku. Serasa dia menyedot putingku hingga aku mendesah keras sekali,

“ Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhh………aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh……mas………….., ”

Tangannya meraba hingga kebawah, rokku dibuka dengan lebar. Dilepas lah rok yang menutupi kemaluanku itu. Aku menjerit dia kembali menampar aku. Benar-benar perlakuan yang sangat kasar sakit pipiku kanan kiri kena sasaran keganasan mas Asep. Celana dalamku dilepas dia semakin bergairah melihat memek perawanku yang belum tumbuh bulu-bulu kemaluannya.

Tangannya meraba dari atas hingga ke bawah aku terus mendesah dengan lirih,

“ ooouugghhh…mas….ouuugghhh…..ahhh…., ”

Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan itu. Selakanganku dijilati dengan lidahnya yang panjang itu, terasa sangat geli. Aku merasakan kenikmatan juga ketakutan melihat wajah garang mas Asep. Jari-jarinya membuka lipatan memekku dia tampaknya mencari lubang memekku. Setelah lubang itu sudah nampak jarinya dia masukkan ke dalam memekku.
Memekku dimasuki jarinya diputar-putar di dalam terasa lebih nikmat,

“ aaaahhhhhhh…mas….aaaakkkhhhh mas………Sakit……..oohhhh….akkhhh…….mas….., ”

Dia terus membangkitkan gairahku, diatas kursi sempit itu dia terus melampiaskan nafsunya. Dibalik bilik bambu itu dia semakin bergairah. Tangannya meremas-remas payudaraku dengan kasar, rasanya sakit-tapi nikmat. Aku tetap terdiam karena aku sudah tidak bisa berbuat aoa-apa lagi. Dia tampaknya senang bermain dengan putting susuku.

Dia gemas dan selalu saja memutar-mutar dan mengulumi putingku. Dia juga mengecup sisi kanan kiri payudaraku hingga berwarna merah,

“ aaaaaahhhhh masss……aahhhhh……mas….., ”

Dia berdiri dengan tegak membuka celananya, aku melihat dengan jelas penisnya yang tegang itu. Besar dan panjang aku menutup kedua mataku melihat kemauluan dia yang seharusnya tidak aku lihat. Namun tanganku ditarik dan dibuka aku dipaksa melihat penisnya itu. Kakiku ditarik keatas hingga aku megangkang lebar dan memekku terlihat jelas oleh dia.

Wajah mas Asep terlihat ganas banget saat itu, wajahnya nampak memerah seakan siap menerkam memekku. Ujung penisnya diputar-putar di lubang memekku,

“ aaaaaaahhhhh….massss…..aahhhh…..mas………aaahhh….., ”

Aku hanya bisa mendesah tanpa perlawanan, mas Asep terus mencoba memasukkan penisnya. Perlahan penisnya masuk, ujungnya sudah berhasil masuk. Dia semakin menekan penisnya agar lebih masuk ke dalam,

“ Aaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkhhh mas…sakiitt….mas….Ouhhhh….., ”

Seluruh batang penis itu masuk ke dalam, penis besar sudah tertancap di dalam memekku dan siap untuk digoyangkan. Maju mundur gerakan mas Asep aku lemas tak berdaya. Keluar cairan darah tanda keperawananku sudah hilang. Aku meneteskan air mata mengetahui aku sudah tidak perawan lagi. Keras banget mas Asep mendorong penisnya,

“ aaaahhhh mas…aaahhh…..mas…..aaaakkkkhhh……, ”

Pantanya yang besar maju mundur. Sesekali dia mengulum putting susuku agar makin bergairah dan semakin intim. Cepat banget goyangan penis itu sehingga membuat aku tak kuasa, rasa sakit yang tadi aku rasakan saat itu sirna sudah. Rasa nikmat dalam berhubungan sex terasa sampai diubun-ubun nikmatnya. Semakin cepat mas Asep memompa penisnya, tidak lama kemudian cairan sperma itu keluar,

“ ccccrrroooooottt…..ccccrrrroooottt…..cccccrrrroootttttt….., ”

Sperma itu masuk ke dalam memekku, dia tidak sadar karena nikmatnya. Aku juga tidak tahu sperma harus keluar diluar atau di dalam. Setelah semua selesai aku membersihkan badan dan memakai pakaian kembali. Aku berlari keluar dan langsung pulang ke rumah. Aku enggan menceritakan kejadian ini sama orangtuaku.

Setiap hari aku menangis mengingat kejadian itu, selama satu minggu aku mual dan muntah karena sakit. Akhirnya aku tidak berangkat sekolah dan aku di bawa ke dokter dengan orangtuaku. Disana dokter curiga dengan kondisiku aku tidak tahu di tes kencingku hasilnya positif aku hamil. Aku menangis dengan keras orangtuaku juga meneteskan air mata.

Setelah itu orangtuaku terus bertanya-tanya kepadaku. Dia menginginkan aku jujur siapa orang yang telah berbuat seperti ini hingga aku hamil. Aku menjelaskan semua kepada orangtuaku dia semakin menangis karena aku diperkosa dipaksa oleh mas Asep di warnet. Akhirnya orangtuaku mendatangi mas Asep dia memintannya agar segera bertanggung jawab atas perbuatannya.

Pda akhirnya aku dinikahi mas Asep lelaki penjaga warnet yang tidak aku kenal sebelumnya. Hingga aku hamil sperti ini. Aku sangat menyesal dengan semua ini, aku yang tadinya menjaga keperawananku sampai orangtuaku selalu mengawasi ku setiap hari namun semua itu sirna begitu saja. Akhirnya aku putus sekolah karena aku hamil dan menikah dengan mas Asep.

Aku sudah tidak bersekolah lagi aku meninggalkan sejuta kenangan dan prestasiku di sekolah kini semua aku kubur dalam-dalam. Apa yang menjadi impianku sirna sudah. Mungkin ini memang jalan taldirku yang harus aku jalani dengan mas Asep, semoga kami menjadi keluarga sakinah,mawadah dan warohmah. Selesai - BotakQQ

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here